Laman

Sabtu, 15 Januari 2011

kesenian kelas IX

MEDIA PEMBELAJARAN SENI RUPA UNTUK SMP-SMA DISUSUN SEBAGAI ALAT BANTU VISUAL DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SENI DALAM BENTUK POWER POINT SENI RUPA DAERAH/NUSANTARA APRESIASI SENI RUPA DAERAH/NUSANTARA
• Wilayah Nusantara terdiri atas beribu pulau, dihuni berpuluh suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaannya.
• Seni rupa tradisional berkembang di daerah sesuai dengan kebudayaan masing-masing
• Seni rupa daerah sebagian besar terdiri atas sejumlah seni kerajinan atau seni kriya, misalnya batik, tenun, anyam, keramik atau tembikar, kerajinan dari logam, kulit, kayu, batu, dan lain-lain. Umumnya karya kerajinan untuk memenuhi kebutuhan praktis, karena itu digolongkan seni terap ( applied art) . Di samping itu terdapat pula lukis kaca, patung kayu seperti di Bali dan Papua, bahkan berkembang pula seni rupa modern yang digolongkan seni atas/seni tinggi ( fine art) .
• Seni rupa modern berkembang di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Tujuan penciptaannya tidak dikaitkan dengan fungsi praktis, melainkan dititikberatkan pada kepentingan estetis, sebagai sarana ungkapan pribadi.KEGIATAN APRESIASI DAN KREASI • Apresiasi dan kreasi merupakan dua kegiatan penting dalam dunia seni, termasuk seni rupa. • Kegiatan apresiasi seni terkait dengan kegiatan mengamati, menikmati, merasakan, dan menghayati dalam upaya menghargai hasil seni. Penonton seni atau apresiator terlibat langsung dengan kegiatan apresiasi seni. Di antara apresiator itu terdapat kritikus, kurator, bahkan juga kreator atau seniman. • Kegiatan kreasi seni terkait erat dengan kegiatan menciptakan hasil seni yang dilakukan oleh kreator atau seniman. Dalam hal tertentu seorang seniman bisa juga bukan dalam pengertian menciptakan hasil seni, tetapi melakukan kegiatan yang menghasilkan seni, misalnya menarikan sebuah tari ciptaan seorang koreografer, atau menyanyikan lagu ciptaan seorang komposer tertentu. Mencontoh dan menyungging wayang. Seniman dalam seni rupa bisa disebut pelukis, pematung, pegrafis, desainer, kriyawan, atau perupa.
• Apresiasi seni rupa mencakupi kegiatan yang kompleks, tidak hanya sekadar mengenali atau “ mengetahui ” obyek apa yang dinyatakan oleh perupa yang menciptakannya. Di dalamnya terdapat kegiatan menganalisis, memberi penafsiran, bahkan juga melakukan penilaian.
• Kegiatan apresiasi mempersyaratkan adanya hasil seni yang akan diapresiasi. Idealnya apresiator dihadapkan pada hasil seni nyata, yang asli, tetapi bisa juga karena satu dan lain hal apresiasi seni dapat dilakukan dengan mengamati hasil pencitraan atau perekaman, misalnya dalam bentuk foto, slaid, tayangan video, dan sebagainya.
• Apresiasi seseorang terhadap karya seni rupa dapat dinyatakan secara lisan atau tertulis.
• Salah satu cara menyatakan apresiasi dapat menggunakan metode kritik. Metode kritik menggunakan langkah-langkah: (1) mendeskripsikan, (2) menganalisis, (3) menginterpretasi, dan (4) membuat keputusan nilai
METODE KRITIK SENI DALAM APRESIASI
• Mendeskripsikan karya seni . Pada langkah ini berusaha mengenali apa saja yang terlihat, terutama pokok atau subyek karya, ukuran, bahan, teknik karya, sampai kepada warna-warna untuk dipaparkan.
• Menganalisis karya seni . Pada langkah ini, susunan dan kesatuan bentuk karya dicermati untuk diuraikan. Bagaimana keserasian bagian-bagian, keseimbangan, kesebandingan, pusat perhatiannya, dan lain-lain. Untuk karya-karya tertentu dikaitkan dengan fungsinya.
• Menginterpretasi . Dari amatan dan analisis bentuk karya seni pada langkah pertama dan kedua, kemudian dicoba untuk diberikan tafsirannya. Kaitan dan gagasan apa yang dapat dimunculkan. Hasil interpretasi tidak harus sama antara satu orang dengan orang lain, bahkan juga tidak harus sama dengan yang digagas pencipta karya yang bersangkutan.
• Membuat keputusan nilai karya . Dibandingkan dengan karya-karya lainnya sejenis bagaimana kedudukan karya bersangkutan. Makna dan manfaat apa yang dapat dikemukakan. APRESIASI SENI TERAPAN DAERAH
• Seni rupa terapan banyak sekali macamnya. Pada setiap daerah mungkin dapat berbeda dengan daerah lain. • Selain bentuknya yang indah, seni rupa terapan memiliki fungsi terap, artinya dapat dimanfaatkan langsung dalam kehidupan praktis. Contohnya: kain batik dan tenun untuk busana, keramik untuk jambangan bunga, benda anyam untuk wadah buah- buahan, ukiran kayu untuk kotak penyimpan perhiasan, dan lain- lain

Get Help From Glu Via Twitter

4 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar